Nama Lengkap : Muhammad Ibrahim bin Haji Hasan
Sanak keluarga memanggil dengan sebutan : Beruhem. Tahun kelahiran : 1926 masehi didesa Baru Lubay dirumah pugok Haji Hasan, saat ini rumah tersebut, terletak didekat rumah kakang Nuri. Pada saat itu desa Jiwa Baru masih bernama desa Baru Lubay, marga Lubay, keresidenan Palembang - pemerintah Hindia Belanda.
Ebak Muhammad Ibrahim merupakan anak bungsu dari 3 saudara, pasangan seorang ayah : Haji Hasan bin Aliakim dan Ibu : Sedunah binti Abdur Rahman. Beliau dijuluki dengan pak Limin, dikarenakan anak beliau paling tua namanya "Alimin."
Silsilah keturunan pihak Ayahanda : Muhammad Ibrahim bin Haji Hasan bin Aliakim bin Sinar bin Riamad (Lebi) bin Gemeling Sakti bin Puyang Natakerti. Silsilah keturunan pihak Ibunda : Muhammad Ibrahim anak dari Sedunah binti Abdur Rahman
Kisah Pendidikan
- Sekolah Rakyat : SR Baru Lubai, tahun 1934 s.d 1938
- Perguruan Islam "Nurul Falah" Palembang, tahun 1938 s.d 1941
Kisah Pekerjaan
- Karyawan bagian Logistik Tentara Jepang di Karang Indah Sumatera Selatan, tahun 1942 s.d 1944
- Anggota Panitia Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia nomor induk : 33 Komandannya : Kolonel Sjarnubi Sjaid, tahun 1945 s.d 1947
- Sekretaris Pasirah Marga Lubai Suku satu, tahun 1945 s.d 1947
- Penggawa / Kepala Kampung I Desa Baru Lubai, tahun 1965 s.d 1970
- Anggota Dewan Marga Lubai Suku I, tahun 1966 s.d 1970
- Pengusaha Batu Bata dan Genting di Desa Baru Lubai, tahun 1949 s.d 1956
- Petani Karet seluas 70 Hektar, di Bukit Jehing Desa Kurungan Jiwa Lubai, tahun 1957 s.d 1961. Jenis pohon yang ditanam adalah pohon karet Para, Hevea brasiliensis (Euphorbiaceae). Lahan pertanian yang dijadi kebon Karet seluas 70 (tujuhpuluh) Hektar secara kolektif dan 30 (tigapuluh) Hektar secara individu
- Petani Serai Wanggi seluas 100 Hektar, di Bukit Jehing Desa Kurungan Jiwa Lubai, tahun 1962 s.d 1969, bekerjasama dengan Wak Haji Abdul Qohar
- Pemborong Jembatan di marga Lubai, tahun 1970
- Petani Kopi seluas 30 Hektar, di desa Datar Lebuay, kecamatan Pulau Panggung, kabupaten Tanggamus, provinsi Lampung, tahun 1970 s.d 1982
- Pedagang Beras, di Pasar Tugu, kota Bandar Lampung, tahun 1982 s.d 1988
Kisah Akhir Hayat
Pada tanggal 17 Mei 1997, tepat pukul 16.00 WIB Ayahanda Muhammad Ibrahim bin Haji Hasan, menghembuskan napas terakhirnya dirumah tempat tinggal keluarga kami, terletak di Jalan Wibisono Nomor 25, kelurahan Tanjung Agung, kecamatan Tanjungkarang Timur, kota Bandar Lampung, provinsi Lampung. Beliau dimakamkan pada Taman Pemakaman Umum Blok 7 kelurahan Kampung Sawah Brebes, kecamatan Tanjungkarang Timur, kota Bandar Lampung, provinsi Lampung
Anak keturunan
Muhammad Ibrahim bin Haji Hasan menikah dengan Nafisyah binti Wakif. Mempunyai anak keturunan yaitu :
- Alimin Dharsono
- Tjik Djuroh
- Nata Kerti
- Ashari
- Huqmi
Keterangan :
- Alimin Dharsono (1) meninggal dunia saat usia 3 tahun
- Tjik Djuroh (2) meninggal dunia saat usia 2 tahun
- Nata Kerti (5) meninggal dunia saat usia 2 tahun
- Ashari (6) meninggal dunia saat usia 2 hari
- Huqmi meninggal dunia saat usia 5 tahun
Komentar
Posting Komentar