Langsung ke konten utama

ADIK MUSTAKIM


Nama lengkap : Mustakim, sanak keluarga memanggil dengan sebutan : Takim, Kim. Lahir di desa Baru Lubai, kecamatan Prabumulih, kabupaten Muara Enim - provinsi. Sumatera Selatan, 7 Maret 1963. Merupakan anak ke : 8 dari 11 bersaudara pasangan seorang ayah : M. Ibrohim bin pugok Haji Hasan dan Ibu : Nafisyah binti pugok Wakif, cucung dari pasangan pugok Haji Hasan bin Aliakim dan nenek Sedunah binti Abdur Rahman. Cicid dari pasangan puyang Aliakim bin Sinar dan puyang Rainim binti Segaran.

Ayah kami M. Ibrohim bin pugok Haji Hasan adalah seorang petani pekerja keras. Sebagai mantan pegawai tentara Jepang tahun 1942-1945 dan seorang pejuang kemerdekaan tahun 1947-1948, jiwa pejuang selalu bergelora didada beliau. Setelah kebun Serai Wangi, semula menjadi tumpuan perekonomian keluarga kami. Ayahanda kami kembali membuka kebun Kopi permukiman Talang Rambang, desa Datar Lebuay, kecamatan Air Naningan, kabupaten Tanggamus - provinsi Lampung.

Pembukaan lahan Kebun Kopi
Pada tahun 1970, ayahanda dan Ibunda kami membuat sebidang kebun Kawe bahasa Lubainya, dalam bahasa Indonesia Kopi. Tanaman kopi yang dipelihara dengan baik sudah berproduksi pada umur 2,5 - 3 tahun bergantung pada iklim dan jenis tanaman kopi. Tanaman kopi robusta mulai berproduksi pada umur 2,5 tahun, sedangkan kopi arabika mulai berproduksi pada umur 2,5 - 3 tahun. Tanaman kopi yang ditanam pada dataran rendah berbuah lebih cepat dibandingkan pada dataran tinggi.

Kebun Kopi berproduksi
Pada tahun tahun 1973 s.d. 1988, ayahanda, Ibunda kami dan cak Haji Iskandar berkebun Kopi jenis Robusta. Dikenal dengan masyarakat setempat "Kopi Garudak". Untuk mendapatkan mutu hasil yang tinggi, buah kopi yang dipetik setelah matang yaitu saat kulit buah berwarna merah. Waktu yang dibutuhkan dari terbentuknya kuncup bunga sampai siap dipanen adalah 8 - 11 bulan untuk kopi Robusta dan 6 - 8 bulan untuk kopi Arabika. Kopi robusta dan kopi yang ditanam pada daerah kering umumnya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga panen dilakukan secara musiman. Musim panen kopi pada bulan Mei/Juni dan berakhir pada bulan Agustus/September. Tanaman kopi berbunga tidak serempak sehingga buahpun matang tidak serempak, oleh kerena itu buah kopi dipetik secara bertahap. Buah yang berwarna merah dipetik satu per satu dengan tangan. Namun penulis, ketika ikut memetik buah Kopi di kebun milik keluarga kami, masih berwarna kuning sudaha dipetik. 

Berpindah penguasaan
Pada tahun 1989 s.d sekarang, dilahan perkebunan Kopi, saat ini telah beralih fungsi dan beralih yang mengelolanya. Pengelola bekas areal perkebunan Kopi keluarga kami itu telah diambil oleh warga pendatang. Areal pertanian kebun Kopi telah menjadi sebuah kawasan, terlarang untuk dijadikan kebun rakyat.

Kisah Pernikahan
Mustakim bin M. Ibrahim menikah dengan Sumiyati binti Muhadi. Pernikahan mereka dilaksanakan pada tahun 1986, di desa Sabah Balau, kelurahan Tanjung Bintang, kabupaten Lampung Selatan, provinsi Lampung. Selain di hadiri oleh sanak saudara, tamu undangana turut meriahkan acara pernikahaan merekaa berdua.

Kisah Pendidikan
Pada tahun 19.. - 19.., Sekolah Dasar Negeri Kampung Sawah Brebes - kota Bandar Lampung. Melanjutkan pendidikan kejenjang SMP dari tahun 19.. - 19.., Sekolah Teknik Negeri kota Bandar Lampung. Pendidikan jenjang SMA tahun 19.. - 19.., Sekolah Teknik Menengah Negeri kota Bandar Lampung. 

Menjadi karyawan/petambak Udang di Rawa Jitu yang dikelola PT. Dipasena, pada tahun 19... sampai dengan 19..

Menjadi pemain amatir di kota Bandar Lampung, sejak tahun 1985 sampai dengan sekarang

Anak Keturunan
Mustakim bin M. Ibrohim menikah dengan Sumiyati binti Muhadi. Pernikahan mereka dilaksanakan di desa Sabah Balau, kelurahan Tanjung Bintang, kabupaten Lampung Selatan, provinsi Lampung. Lokasi sekarang : keluarahan Kedamaian, kecamatan Kedamaian, kota Bandar Lampung - provinsi Lampung.

Mustakim mempunyai anak keturunan yaitu :
  1. Maulana Priantama, bin Mustakim
  2. Riadho Sholihin, bin Mustakim
  3. Melicha Mutiara, bin Mustakim
  4. David Subhan, bin Mustakim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUYANG RAINIM

Nama Lengkap : Rainim binti Segaran Sanak keluarga memanggil dengan sebutan : Rainim. Diperkirakan beliau lahir pada tahun 1821 masehi didesa Baru Lubay dirumah puyang Segaran, saat ini rumah tersebut, terletak dimana dan ditempati oleh siapa tidak ada yang tau. Namun posisi ada di desa Jiwa Baru kecamatan Lubay, kabupaten Muara Enim - provinsi Sumatera Selatan. Pada saat itu masih bernama desa Baru Lubay, marga Lubay, keresidenan Palembang - pemerintah Hindia Belanda.  Puyang Rainim merupakan anak bungsu dari 3 saudara,pasangan seorang ayah : Segaran bin Fulan dan Ibu : Fulanah binti Fulan. Beliau dijuluki dengan umak Syukur, dikarenakan anak beliau paling tua namanya "Abdusy Syukur." Puyang Rainim meninggal dunia diperkirakan pada tahun 1890 Masehi di desa Kurungan Jiwa - marga Lubay suku 1. Makam beliau terletak didekat rumah"Jontoni bin Samsul" desa Jiwa Baru. Anak keturunan  Puyang Rainem binti Segaran menikah dengan Puyang Aliakim bin Sinar. Anak keturunan bel

PUGOK ABDUSY SYUKUR

Nama Lengkap :  Abdusy Syukur bin puyang Aliakim Sanak keluarga memanggil dengan sebutan : Syukur. Diperkirakan beliau lahir pada tahun 1851 masehi didesa Kurungan Jiwa dirumah puyang Aliakim didekat rumah kakak Luth. Tempat kelahiran desa Kurungan Jiwa, marga Lubay, keresidenan Palembang - pemerintah Hindia Belanda. Saat ini desa Kurungan Jiwa telah digabungkan dengan desa Baru Lubai, sehingga berubah namanya menjadi "Jiwa Baru" Merupakan anak ke-1 dari 3 orang bersaudara pasangan seorang ayah : Aliakim bin Sinar dan Ibu : Rainim binti Segaran. Kisah Pekerjaan Pekerjaan beliau adalah menjadi petani kebun Karet dan peladang Padi. Beliau merupakan sosok seorang petani yang tekun. Namun beberapa lahan pertanian saat ini, tidak tau menjadi lahan pertanian milik siapa. Kisah Akhir Hayat Diperkirakan meninggal dunia pada tahun 1956 masehi dalam usia ... tahun didesa Kurungan Jiwa - marga Lubay suku 1 dirumah panggung yang terletak didekat Rumah kakak Luth. Makam beliau terleta