Nama Lengkap : K.H. Abdul Aziz bin Haji Hasan
Sanak keluarga memanggil dengan sebutan : Aziz. Tahun kelahiran : 1899 masehi didesa Baru Lubay dirumah pugok Haji Hasan, saat ini rumah tersebut, terletak didekat rumah kakang Nuri. Pada saat itu desa Jiwa Baru masih bernama desa Baru Lubay, marga Lubay, keresidenan Palembang - pemerintah Hindia Belanda.
Wak K.H. Abdul Aziz merupakan anak pertama dari 3 saudara, pasangan seorang ayah : Haji Hasan bin Aliakim dan Ibu : Sedunah binti Abdur Rahman. Beliau dijuluki dengan pak Fau, dikarenakan anak beliau paling tua namanya "Fau." Nama beliau sejak lahir adalah Dzul Karnain, dalam bahasa arab artinya mempunyai dua tanduk. Akhirnya setelah beliau menunaikan ibadah Haji namanye berubah menjadi Haji Abdul Aziz. Selanjutnya dikarenakan beliau merupakan seorang pendakwa dan pengajar agama Islam, sehingga mempunyai nama : Kiyai Haji Abdul Aziz.
Kisah Berhaji
Kisah singkat wak Kiai Haji Abdul Aziz menunaikan ibadah Haji adalah bertepatan dengan saat terjadi perebutan kekuasaan tanah Arab. Saat ini wilayah tersebur menjadi kerajaan Arab Saudi. Selain beliau menunaikan ibadah Haji, beliau juga menuntut ilmu dinegeri Arab selama lebih kurang 3 tahun lamanya. Dikarenakan Wak Abdul Aziz menuntut ilmu di negeri Arab, akhirnya beliau sangat mahir berkomunikasi menggunakan bahasa Arab.
Kisah Pekerjaan
Setelah selesai menimba ilmu di tanah Arab, beliau mengajar tentang ajaran Islam di daerah Lubai, bahkan sampai ke daerah Pasemah. Selain mengajar tentang ilmu agama Islam, beliau juga mengajarkan ilmu bela diri yaitu Pencak Silat. Beliau mempunyai suatu kekuatan fisik yaitu senjata tajam tidak mampu menemus tubuh beliau.
Pada saat Belanda masuk ke Indonesia setelah proklamasi, beliau ikut berjuang melawan kedatangan Belanda tersebut. Tapi beliau tidak langsung aktif menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat, melainkan hanya membantu para pejuang.
Setelah negara Indonesia berdaulat beliau ditunjuk menjadi Penghulu desa Kurungan Jiwa. Tapi orang desa Kurungan Jiwa tidak menyebutnya sebagai penghulu melainkan sebagai Ketib. Tugas pokok Penghulu adalah melakukan perencanaan kegiatan kepenghuluan, pengawasan pencatatan nikah/rujuk, pelaksanaan pelayanan nikah/rujuk, penasihatan dan konsultasi nikah/ rujuk, pemantauan pelanggaran ketentuan nikah/ rujuk, pelayanan fatwa hukum munakahat, dan bimbingan muamalah, pembinaan keluarga sakinah, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan kepenghuluan dan pengembangan kepenghuluan.
Beliau juga menjadi seorang guru agama pada Sekolah Dasar Negeri desa Gunung Raja. Beliau dikenal seorang guru agama sekaligus tokoh agama Islam di marga Lubai suku 1.
Kisah Akhir Hayat
Tidak ada ke-abadian didunia ini, beliau meninggal pada dunia tahun 1959. Dimakamkan tidak berjauhan dengan makam puyang Aliakim dan puyang Rainim.
Anak keturunan
KH. Abdul Aziz bin Haji Hasan menikah dengan Meliyah binti Fulanah dari desa Gunung Raja - Lubai. Mempunyai anak keturunan sebagai berikut :
Komentar
Posting Komentar